Jenis - jenis Benih | Dalam bidang perbenihan secara khusus pada penanganan dan penyimpanan benih tanaman. Secara umum ada dua kelompok benih yang harus kita ketahui, hal ini penting untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam proses penanganan benih.
Sumber : alat pengukur kadar air |
Kedua benih tersebut adalah benih rekalsitran dan benih ortodox. Dua tipe benih ini memiliki karakter yang berbeda, oleh karena itu dalam penanganannya ada hal - hal kritikal yang harus diperhatikan untuk menjaga mutu biji. Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan dari kedua biji tersebut :
Jenis - jenis Benih
Benih ortodox
Benih ortodox merupakan jenis benih yang tahan untuk dikeringkan sampai kadar air yang rendah sekitar 2 - 5%, selain itu kelembaban serta suhu yang rendah juga tidak akan menurunkan viabilitas benih secara nyata. Umumnya kadar air biji yang belum masak fisiologis atau biji yang masih segar (biji masih bersama dengan buah) adalah sekitar 15 - 30%. Kemudian setelah mencapai kemasakan fisiologis maka kadar airnya akan turun menjadi 6 - 10%, namun apabila benih akan disimpan maka kadar air ini masih harus diturunkan lagi.
Pengeringan benih dilakukan dengan maksud memperpanjang masa simpan benih, dengan kadar air yang rendah ini diharapkan benih tidak berkecambah selama penyimpanan. Selain itu penurunan kadar air juga berguna untuk menghindarkan benih dari serangan jamur penyebab kerusakan.
Ciri khas dari benih - benih ortodox adalah sebagai berikut :
- Kulit bijinya keras dan secara fisik ukurannya kecil hingga sedang
- Memiliki masa dormansi yang merupakan masa dimana benih tidak dapat berkecambah meskipun dalam lingkungan yang mendukung perkecambahan sehingga benih dapat disimpan dalam waktu yang lama yaitu sampai tahunan
- Biasanya ditemukan pada zona arid dan semi arid (zona arid : daerah dengan curah hujan sangat rendah), daerah iklim tropik basah dan juga daerah tropis dataran tinggi
Benih rekalsitran
Berbeda dengan benih ortodox, benih rekalsitran merupakan jenis benih yang akan rusak apabila dikeringkan. Selain itu, jenis benih ini juga tidak tahan disimpan pada suhu dan kelembaban yang rendah. Apabila kadar airnya diturunkan maka viabilitas benih akan segera turun sampai nol, hal ini berarti benih sudah tidak bisa tumbuh. Pada saat masak kadar air benih rekalsitran berkisar antara 30 - 50%.
Dalam bentuk biji, jenis benih ini sulit untuk disimpan. Karenanya alternatif penyimpanan benih rekalsitran adalah dengan cara disemaikan dengan cara benih yang dikumpulkan harus segera disemai dalam polybag. Setelah itu benih dibiarkan tumbuh sampai tinggi tertentu barulah kemudian disimpan dengan perlakuan :
- Memberikan bahan pengatur pertumbuhan
- Memanipulasi lingkungan penyimpanan untuk menghambat pertumbuhan
Setelah penyimpanan, pengujian di lapangan dilakukan terhadap viabilitas (daya tumbuh) bibit agar benih dapat bertahan lama.
- Ciri khas benih rekalsitran :
- Tidak memiliki masa dormansi
- Kadar air tinggi sehingga bila kadar air diturunkan sampai dibawah kadar air kritis maka tidak dapat bertahan lama
- Tidak tahan disimpan pada suhu dingin
- Hanya mampu disimpan dalam jangka waktu yang pendek (beberapa hari sampai beberapa bulan)
- Zona penyebarannya adalah daerah tropik basah dan hutan hujan tropik, hanya sedikit yang ditemukan di zona lain
Pengemasan benih rekalsitran ditempatkan dalam kemasan kedap air, akan tetapi kemasan tersebut haruslah kedap air. Hal ini agar kemasan mampu melindungi benih terhadap berbagai faktor yang dapat mengakibatkan kerusakan. Suhu dan kelembaban kemasan disesuaikan dengan spesifikasi masing-masing benih. Pada umumnya benih rekalsitran membutuhkan kelembaban dan suhu yang tidak terlalu tinggi dan guna menjaga kelembabannya maka dapat ditambahkan media lembab seperti serbuk sabut kelapa atau serbuk gergaji olahan. Hal ini juga sekaligus berguna untuk melindungi benih dari benturan selama pengiriman.
Berikut adalah beberapa jenis benih ortodox yaitu benih padi, kopi, pepaya, bawang merah, cabe, tomat, terung, sawi dll.
Berikut adalah beberapa jenis benih rekalsitran yaitu benih durian, rambutan, duku / langsat, mangga, kelapa, nangka, kakao, alpukat, manggis, kecapi / katapi dll.
0 komentar:
Posting Komentar