Rabu, 04 Maret 2020

Unsur Cuaca dan Iklim

Unsur Cuaca dan Iklim - Cuaca dan iklim merupakan fenomena alam yang sudah berlangsung di bumi sejak jutaan tahun lalu. Keduanya memegang peranan penting tidak hanya untuk bumi itu sendiri namun juga makhluk hidup yang ada di dalamnya.

Unsur Cuaca dan Iklim

Apabila cuaca merupakan kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban, intensitas cahaya matahari, angin dll yang terjadi dalam waktu yang relatif singkat, sedangkan iklim sendiri berlangsung dalam waktu yang lama. Baik cuaca dan iklim keduanya memiliki beberapa unsur dan faktor yang mempengaruhinya.

Unsur cuaca dan iklim inilah yang kini dapat kita pantau menggunakan alat pemantau cuaca / weather station hingga satelit pemantau cuaca untuk memprediksi cuaca dan iklim yang akan terjadi. Untuk dapat memprediksi cuaca yang akan terjadi, kita harus mengamati beberapa unsur cuaca dan iklim yaitu :

Unsur Cuaca dan Iklim

1. Radiasi Matahari

Radiasi matahari merupakan radiasi yang dipancarkan oleh matahari yang kemudian permukaan bumi kita menerimanya sebagai sumber energi utama. Radiasi matahari ini mempunyai besaran yang dinyatakan dalam W/m2 yang dapat diukur menggunakan sebuah alat yaitu Aktinograf. Penerimaan radiasi matahari di bumi sangat bervariasi tergantung beberapa faktor seperti  sudut datang sinar, lama waktu penyinaran, keadaan awan, serta keadaan permukaan bumi.

Sudut datang sinar adalah sudut yang dibentuk permukaan bumi atas arah datangnya sinar matahari. Semakin kecil sudut datang, maka semakin sedikit radiasi panas yang diterima bumi dibandingkan sudut yang datangnya tegak lurus (90 derajat). Kondisi ini dibuktikan dengan perbedaan suhu udara di sekitar khatulistiwa yang umumnya lebih panas dengan suhu udara di sekitar kutub yang lebih dingin.

Selain itu lamanya penyinaran matahari dan keadaan awan juga akan berpengaruh terhadap tingkat radiasi matahari. Penyinaran yang semakin lama juga akan membuat radiasi matahari yang diterima permukaan bumi semakin tinggi, sedangkan awan yang semakin banyak juga akan mengurangi radiasi matahari matahari.

Keadaan permukaan bumi juga berpengaruh terhadap besarnya radiasi panas yang diterima. Contohnya adalah permukaan bumi yang berupa batuan cerah akan cepat menerima dan melepaskan panas dibandingkan permukaan bumi yang berupa batuan gelap.

2. Suhu Udara

Suhu udara merupakan unsur selanjutnya yang berupa derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer bumi. Secara fisik, suhu diartikan sebagai tingkat gerakan molekul benda. Jadi apabila molekul benda bergerak semakin cepat, maka akan semakin tinggi pula suhu udara. Suhu udara sendiri secara umum dinyatakan dalam derajat Celcius yang dapat diukur menggunakan Termometer. Proses - proses seperti konveksi, adveksi, turbulensi dan konduksi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi suhu udara.

3. Tekanan Udara

Tekanan udara merupakan sebuah tekanan yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu, tekanan udara sendiri dapat diukur menggunakan alat yang bernama barometer dan dinyatakan dalam satuan milibar (mb) atau atm.

Semakin tinggi ketinggian suatu tempat maka akan semakin kecil tekanan udara di tempat tersebut. Hal ini disebabkan karena gaya gravitasi bumi yang akan menarik molekul - molekul udara menuju pusat bumi. Dengan prinsip demikian, maka ketinggian suatu tempat dari permukaan laut juga dapat diukur menggunakan barometer, lebih tepatnya barometer aneroid atau altimeter.

4. Angin

Angin adalah udara yang bergerak karena diakibatkan rotasi bumi dan perbedaan tekanan udara. Angin bergerak dari udara yang bertekanan rendah ke udara yang bertekanan tinggi. Karena merupakan udara yang bergerak, angin dapat diukur kecepatan dengan alat yang bernama Anemometer dengan satuan km/jam atau m/s.

5. Kelembaban Udara

Kelembaban udara adalah kandungan uap air yang ada di udara yang terdiri atas kelembaban mutlak dan kelembaban nisbi. Kelembaban mutlak merupakan perbandingan kandungan uap air per satuan volume udara. Sedangkan kelembaban nisbi adalah perbandingan kandungan tekanan uap air aktual dalam keadaan jenuhnya.

Kita dapat mengukur kelembaban udara ini menggunakan alat higrometer dan hasilnya dinyatakan dalam persen (%), sedangkan untuk kelembaban nisbi dan untuk kelembaban mutlak adalah g/m3. Kelembaban udara umumnya akan lebih tinggi di malam hari dibandingkan siang hari. Sedangkan kelembaban rata - rata di daerah tropis berkisar di angka RH > 60%.

6. Awan

Awan terbentuk ketika udara naik mencapai titik embun dimana debu, es, garam dan uap air menjadi inti kondensasi, hal inilah yang menjadi awal mula pembentukan awan yang menjadi salah satu unsur cuaca dan iklim. Proses kondensasi dan pembentukan awan di daerah tropis umumnya terjadi di suhu yang relatif tinggi yaitu > 0 Celcius. Pembentukan awan tersebut terjadi melalui pengangkatan udara (konveksi) yang diakibatkan oleh pemanasan yang kuat di permukaan bumi.

7. Hujan

Hujan sendiri adalah hasil akhir dari semua unsur cuaca dan iklim tersebut. Hujan terjadi diawali dari radiasi matahari yang melakukan evaporasi, suhu dan tekanan udara yang melakukan adveksi (pengangkatan uap air), angin yang melakukan kondensasi yang pada akhirnya akan membentuk awan. Curah hujan pada suatu wilayah dapat diukur menggunakan alat yang bernama Ombrometer dan dinyatakan dalam satuan mm.

0 komentar:

Posting Komentar